Thursday, October 24, 2019
Sejarah Adidas, Merek Olahraga yang Dikenakan Para Atlet Dunia
thewhileyreport - Rasa-rasanya belum lekang di telinga kita mengenai seri paling baru sneakers Yeezy dari Adidas yang sempat hype sekali serta jadi item fashion mendunia. Dengan menggandeng figur kenamaan, yakni Kanye West, satu orang rapper sekaligus juga produser rekaman asal AS, pamor Yezzy bersama dengan Adidas makin membumbung ke pucuk jadi apparel merek paling masyhur, khususnya di tahun 2016 yang lalu.
Perolehan fantastis Adidas melalui seri Yezzy tidak langsung hadir demikian saja, guys. Seperti yang banyak orang tahu, Adidas memang semenjak awal menjejaki dianya jadi sepatu olahraga. Semenjak berdiri di tahun 1920 sampai sekarang, Adidas telah lewat banyak perjalan hebat penuh perjuangan, walau harus berkompetisi dengan hebat dengan merek berkualitas yang lain seperti Puma, Nike, serta yang lain.
Berdasar pada Kualitas
Adidas lahir di Herzogenaurach pada tahun 1920 dari dua bersaudara bernama Adolf (Adi) Dassler serta Rudolph Dassler. Diawalnya profesi, Adi cuma menghasilkan selop, sampai selanjutnya menghasilkan banyak produk apparel dari sneakers sampai baju. Semenjak awal, Adi mengutamakan kualitas pada produknya daripada hal-hal lain, hingga upayanya juga semakin berkembang.
Empat tahun berlalu, di tahun 1924, dua bersaudara barusan membangun Dassler Brother OGH dengan kestabilan pada kualitas produksinya. Nama itu jadi cikal akan permulaan terbentuknya merek kelas dunia yang nanti bernama Adidas.
Terus mengambil langkah serta meningkatkan produknya, tahun itu jadi momen awal yang penting buat dua bersaudara barusan dalam meningkatkan produk sepatu olahraga. Tiga tahun berlalu, persisnya 1927, mereka sukses membuahkan sepatu spesial untuk kepentingan olahraga.
Momen Awal Dikenalnya Adidas
Tahun selanjutnya, yakni 1928, diadakannya Olimpiade jadi peristiwa penting buat Adidas. Proses persiapan juga sudah dikerjakan dengan masak, baik dari produk atau taktik yang lain. Pada akhirnya, Adidas dengan berani bagikan dengan gratis sepatunya pada atlet-atlet yang bertanding saat itu. Di dukung sorotan media, diantaranya tv, Adidas mulai menarik perhatian warga dunia melalui produk olahraga serta simbol tiga stripnya yang ciri khas serta diketahui sampai sekarang.
Karena kestabilan Adidas pada kualitas produknya, pengenalan pada beberapa olahragawan membawa hasil positif. Atlet-atlet terkenal yang saat itu bertanding serta pada akhirnya jadi legenda, mendapatkan pucuk profesi keolahragawan mereka bersama dengan produk Adidas.
Lina Radke, peraih medali emas pada Olimpiade 1928 di Amsterdam waktu itu telah kenakan sepatu bermerk Adidas. Diluar itu, masih ada Jesse Owen yang disebut atlet cabang atletik, ikut kenakan sepatu Dassler Brothers serta jadi olahragawan yang sukses di Olimpiade Berlin tahun 1936.
Metamorfosis Adidas
Aksi Dassler dalam arena peralatan olahraganya nyatanya tidak selamanya mulus. Mencapai tahun 1948, ganda bersaudara ini pada akhirnya harus berpisah jalani bisnisnya semasing. Pada Agustus 1949, Adi Dassler yang waktu itu berusia 49 tahun membuat merek Adidas yang datang dari nama depannya “Adi” serta tiga huruf dari nama belakangya. Adi Dassler mematenkan simbol tiga strip jadi punya Adidas.
Di tim lain, saudaranya Rudolph membangun perusahaan olahraga yang lain bernama Puma. Seperti umumnya yang kita ketahui, jika dua merek ini terus bersanding di papan atas jadi perusahaan olahraga paling besar serta diakui di dunia sampai sekarang.
Silahkan kita biarlah Rudolph yang sukses bersama dengan Puma, selanjutnya kita lanjut ke perjalanan Adidas. Meskipun sempat lewat saat-saat awal yang hebat bersama dengan saudaranya Rudolph, Adi Dassler nyatanya tidak belingsatan jalani Adidas.
Faktanya dapat disaksikan di tahun 1954. Saat itu jadi peristiwa mengharukan buat Team Nasional (tim nasional) Sepak Bola Jerman, sesudah sukses menaklukkan team kuat serta tidak terkalahkan, yakni Hungaria diperputaran final Piala Dunia. Insiden itu ikut meningkatkan pamor Adidas sebab kesuksesan Jerman nyatanya tidak terlepas dari andil Adidas jadi merek sepatu bola beberapa atletnya.
Sesudah jadi sisi dari keberhasilan Tim nasional Sepak Bola Jerman, Adidas untuk kali pertamanya memperlebar bisnisnya pada type produk olahraga lain di tahun 1967. Adidas mengenalkan satu set baju olahraga untuk type tracksuit yang saat itu dimodeli oleh bintang sepakbola kenamaan Jerman, yakni Franz Beckenbauer. Sejak itu, Adidas meluncurkan banyak peralatan olahraga serta tidak cuma terpaku pada type sepatu olahraga saja.
Sesudah banyak menerbitkan beberapa peralatan sampai baju olahraga, Adidas kembali menarik perhatian fans sepak bola pada Piala Dunia. Yup, bola sepak bernama TELSTAR dari Adidas sukses dipilih jadi bola sah untuk laga Piala Dunia 1970. Serta sejak itu, Adidas jadi salah satunya merek yang ikut jadi Official Match Ball to Every FIFA World Cup.
Di tahun 1971, giliran olahragawan tinju dunia sekelas Muhammad Ali serta John Frazier juga memakai produk Adidas. Keberhasilan untuk keberhasilan terus dicapai Adidas. Serta, dalam Olimpiade Munich 1972, ada seputar 1.164 dari 1.490 olahragawan internasional telah memakai produk Adidas.
Dibalik keberhasilan Adidas jadi merek yang diakui beberapa olahragawan, Adi Dassler jadi figur sentra yang terus bereksperimen dengan produknya. Dassler tidak enggan menemui beberapa olahragawan serta dengarkan dengan jeli pengucapan, komentar, dan input dari mereka. Dari percakapan itu, Dassler mendapatkan banyak input yang berguna untuk perbaikan atau pembaharuan produk Adidas supaya lebih oke serta sesuai dengan penuhi keperluan beberapa olahragawan.
Seterusnya, tahun 1978 jadi peristiwa memilukan buat Adidas, sebab sang inisiator, Adi Dassler wafat pada tanggal 6 September mendekati dianya masuk umur 78 tahun. Beberapa tahun mengagumkan penuh perjuangan yang dilewati Adi Dassler bersama dengan Adidas harus selesai dan diteruskan oleh anaknya Adi, yakni Horst, yang di dukung oleh ibunya, Kate. Dari sana, Adidas terus mengambil langkah serta menggalakkan taktik marketing baru yang lebih kekinian.
Pucuk kejayaan Adidas sempat sedikit alami penurunan serta terganggu dengan berjayanya Nike di pasar internasional pada awal masa 80-an. Tetapi, seakan tidak kehilangan akal, nama Adidas kembali berkibar melalui jalan lain, yakni dunia musik. Adidas kembali terkenal waktu group rap asal New York RUN D.M.C membawakan lagu ciptaannya yang berjudul My Adidas di tahun 1986. Group rap itu sukses jadi trendsetter style bersepatu Adidas tanpa ada memakai tali. Adidas tanpa ada tali serta RUN D.M.C pada akhirnya jadi satu paket tidak dipisahkan serta ditiru oleh beberapa fansnya.
Sesudah sukses jadi simbol musisi rap, di tahun awalnya, yakni 1984, Adidas membuat kreasi lain yang benar-benar hebat. Waktu dimana komputerisasi waktu itu belum demikian terkenal, Adidas telah beberapa langkah semakin maju dengan tempatkan Micropacer, atau di jaman saat ini lebih terkenal diketahui jadi miCoach pada sepatu. Micropacer itu nanti dapat memberi statistik kapasitas beberapa olahragawan. Wah, jika dipikirkan, tehnologi Adidas waktu itu telah mengagumkan, yah.
Saat-saat Susah serta Kebangkitan Adidas
Pukulan tepat kembali harus ditemui Adidas, waktu Horst Dassler wafat pada tahun 1987. Serta, ibundanya lebih dulu wafat dua tahun awalnya. Kepergian mereka untuk selama-lamanya mengisyaratkan berakhirnya masa kempemimpinan keluarga Dassler di Adidas. Tidak dapat disangkal, jika insiden itu berefek besar hingga meneror kelangsungan perusahaan Adidas, serta hampir pailit di tahun 1992.
Robert Louis-Dreyfus selanjutnya hadir selamatkan nasib Adidas yang semakin di ujung sundul kemunduran. Bersama dengan partnernya Christian Tourres, Robert Louis bawa Adidas kembali pada zone aman pada tahun 1995.
Tapi, walau sempat alami waktu penurunan, tenyata Adidas tidak pernah capek dalam bereksperimen lho, guys. Sepanjang bergelut mengakhiri permasalahan finansial, team marketing Adidas coba konsentrasi kembali ke hal sebagai arah perusahaan sepanjang sekian tahun awalnya, yakni membuat beberapa olahragawan merasakan lebih baik. Faktanya di saat-saat suram itu, Adidas membuat beberapa seri paling baik, dari mulai Torsion (1989), The Equipment Concept (1991), The Streetball Campaign (1992), serta The Predator Football Boot (1994).
Sesudah kembali kompak, Adidas kembali menguatkan perusahaan dengan mengaplikasikan skema akuisisi pada Salomon Grup yang mempunyai beberapa merek seperti Salomon, TaylorMade, Mavic and Bonfire. Perusahaan juga mengubah namanya jadi adidas-Salomon AG.
Datangnya Herbert Hainer jadi CEO adidas-Salomon AG di tahun 2001 jadi pucuk titik balik Adidas yang kembali masak jadi produsen peralatan olahraga paling baik di dunia. Lewat rangkaian pengembangan, Adidas sukses keluarkan seri Climacool (2002), Adizero (2004), serta F50 jadi sepatu sepak bola yang dikenalkan pada Piala Dunia 2006 di Jerman.
Dobrakan Adidas tidak berhenti sampai disana. Adidas yang sejak dahulu diketahui jadi merek yang suka menggandeng olahragawan terkenal jadi merek ambassador, sudah kembali ke jalannya. Tidak tanggung-tanggung, atlet-atlet sekaliber David Beckham, Haile Gebrselassie dan Muhammad serta Laila Ali jadi duta Adidas dengan bawa slogan yang demikian fantastis yakni “Impossible is Nothing”.
Sesudah 15 tahun lewat waktu yang hebat bersama dengan kepemimpinan Herbert Hainer, tongkat CEO bersambung pada Kasper Rorsted pada Oktober 2016 yang lalu. Melalui kepemimpinan Rorsted sampai sekarang, Adidas terus meluncur ke arah keberhasilan lain di masa digital melalui strateginya yang diberi nama “Creating The New”.
Simbol Fashion Dunia
Manuver Adidas dari sebatas peralatan olahraga beberapa olahragawan terkenal sampai dipakai musisi serta orang lain di luar karier itu adalah prestasi tertentu. Sesudah sukses menggandeng RUN D.M.C di masa 90-an, ada skema fashion unik yang menempa kawula muda Amerika serta Eropa.
Nike serta Reebok yang waktu itu jadi pesaing Adidas justru condong dipakai oleh generasi dewasa sampai tua. Ini mengakibatkan golongan muda mudi saat itu menghindarkan pemakaian sepatu dengan merek yang sama juga dengan golongan orangtua. Automatis, Adidas yang dipilih jadi target kawula muda masa 90-an, serta seri terlama dari Adidas juga benar-benar digemari walau harga meninggi.
Bertambahnya ketertarikan kawula muda masa 90-an pada Adidas tentu saja bawa angin fresh. Hingga, Adidas kembali menimbulkan seri lamanya yang sempat terkenal, seperti Adidas Rom, Rekord, Athen, Dublin, serta yang lain.
Trend positif mengembangnya Adidas ditengah-tengah banyak golongan serta karier juga pun masih bertahan sampai sekarang. Jadi, tidak cuma untuk kepentingan olahraga, Adidas jadi satu pola hidup serta jati diri buat pemakainya. Sampai selanjutnya, seperti yang kita umumnya tahu di tahun 2016 pamor Adidas membumbung waktu bermunculannya seri-seri bagus seperti Adidas NMD, Yeezy, serta Ultra Boost, dan suport musisi rap, Kanye West.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Peristiwa Magic Cristiano Ronaldo, Melonjak 2,56 Mtr. serta Cetak Gol
Bola Online - Cristiano Ronaldo kembali tunjukkan peristiwa ajaib di atas lapangan. Kesempatan ini, pemain Juventus itu dapat melonjak ...
-
Sepak bola salah satu cabang olahraga yang benar-benar terkenal di dunia. Sebab permainan sepak Bola Online bisa dikerjakan serta di nikma...
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.