Bhayangkara FC telah ditinggalkan Simon McMenemy, pelatih yang membawa trofi juara Liga 1 2017. Arsitek asal Skotlandia itu merapat ke Timnas Indonesia. Sebagai pengganti, The Guardian memilih mantan pelatih Persebaya Surabaya dan Sriwijaya FC, Angel Alfredo Vera.
Materi pemain Bhayangkara FC juga berbeda seiring kedatangan Vera. Tiga dari empat pemain asing dilepas. Vladimir Vujovic memilih pensiun, Paulo Sergio hijrah ke Bali United, dan kontrak Elio Martins tidak diperpanjang.
Praktis, hanya Lee Yoo-joon, pemain asing Bhayangkara FC musim lalu, yang bertahan untuk Liga 1 2019. Pada pos pemain lokal, The Guardian menggaet sejumlah pemain berkualitas. Bek Timnas Indonesia U-23, Bagas Adi Nugroho, berhasil dibajak. Begitu pula sang pemain terlupakan, Dendy Sulistyawan, yang ditarik dari Persela Lamongan.
Sebelum berkiprah di Liga 1 2019, Bhayangkara FC lebih dulu mentas di Piala Indonesia dan Piala Presiden. Di Piala Indonesia, laju The Guardian terhenti di babak delapan besar dari tangan PSM Makassar. Herman Dzumafo dan kawan-kawan kalah gol tandang meski agregat sama 4-4.
Serupa di Piala Indonesia, perjuangan Bhayangkara FC di Piala Presiden juga berakhir di babak delapan besar. The Guardian dibantai Arema FC 0-4 dalam pertandingan dengan format satu leg.
Muncul kekhawatiran tatkala Bhayangkara FC memercayai Vera, seorang pelatih yang notabene berpredikat gagal. Pada musim lalu, arsitek asal Brasil itu tidak mampu mengangkat performa Sriwijaya FC. Alhasil, tim berjulukan Laskar Wong Kito itu turun kasta ke Liga 2.
Kendati demikian, pamor Vera tetap terang. Pelatih berusia 46 tahun itu pernah berprestasi ketika membawa Persipura Jayapura menjuarai Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 dan Persebaya pada Liga 2 2017.
Manajemen membebani target tinggi terhadap Vera. Dia dituntut membawa The Guardian ke tiga besar pada akhir musim Liga 1 2019.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.